announcement.

setelah mendapat saran dari simbok, saya memutuskan untuk menulis di sini. thanks for reading this blog! i hope you all will read my next blog too...

one more thing, if you put my link on your blog, please change it to my new blog's link... thanks!

Wednesday, August 19, 2009

mimpi.

hati saya tersentak saat melihat billboard album the arians di kawasan pondok indah beberapa hari yang lalu. mereka adalah band yang terlibat bersama saya dalam album kompilasi band baru tahun lalu (EMI Music Indonesia, 2008). saat ini, mereka sudah merilis full album sendiri disaat saya masih mengangankannya.

tentu saja saya tidak merasa iri dengan mereka. saya justru bangga ada band baru yang berhasil merilis full album. saya mulai berpikir faktor-faktor yang berperan dibalik kemajuan mereka yang dapat saya contoh. mungkin mereka bekerja lebih keras dari saya, atau mereka lebih beruntung dari saya, atau mungkin musik mereka yang berwarna melayu lebih sesuai dengan demand pasar. apapun alasannya, saya harus dapat meramu formula yang tepat untuk menerobos ke depan.

pada akhirnya, bagian saya adalah tetap berdoa dan berusaha karena kesuksesan seringkali datang di saat yang tak terduga. god works in mysterious ways...

Thursday, August 13, 2009

cannabliss.

salah satu isu yang tidak saya mengerti sampai hari ini adalah masalah ilegalnya ganja di sebagian besar negara. menurut saya, sangatlah ironis jika ganja ilegal sedangkan alkohol legal. dari segi dampak, alkohol jelas lebih berbahaya dari ganja. orang yang sedang dalam pengaruh alkohol cenderung menjadi agresif dan tidak dapat menguasai diri. sedangkan orang yang sedang dalam pengaruh ganja akan merasa stoned and relaxed.

saya mengacungkan jempol untuk pemerintah belanda karena berani melegalkan ganja untuk warga negaranya. biarpun begitu, saya tetap menilai kebijakan pemerintah indonesia untuk mengilegalkan ganja lebih baik daripada pemerintah belanda. namun alasan saya lebih kepada alasan moral, bukan alasan dampak yang selama ini digembar-gemborkan oleh badan narkotika nasional, yang menurut saya berlebihan.

baru-baru ini, saudara-saudara saya yang berdomisili di amsterdam, belanda, berkunjung ke tempat tinggal saya. saya terkejut mengetahui bahwa anak-anak muda disana, baik laki-laki maupun perempuan, sudah terbiasa menghisap ganja dari umur 13 tahun. memang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan anak muda jakarta, namun sebagian besar anak 13 tahun di jakarta yang menghisap ganja adalah laki-laki. perempuan biasanya belum berani karena cenderung sangat hati-hati.

saya lalu melihat adik perempuan saya yang berumur 11 tahun. saya tidak dapat membayangkan bila dua tahun lagi, ia menghisap ganja. saya tidak dapat membayangkan betapa marahnya saya jika itu terjadi. oleh sebab itu, saya menilai kebijakan untuk mengilegalkan ganja lebih baik daripada melegalkannya. namun tidak usah munafik dengan melebih-lebihkan dampak ganja terhadap tubuh manusia. satu-satunya alasan yang masuk akal dalam mengilegalkan ganja adalah menjaga moral bangsa.

Saturday, August 8, 2009

john dillinger.

a story about a jackrabbit.

perampok bank yang mengembalikan uang nasabahnya. seseorang yang keras namun sangat melindungi pacarnya. penjahat yang tidak pernah meninggalkan teman-temannya.

banyak hal yang dapat saya pelajari dari tokoh-tokoh besar dunia, namun ironisnya saya memetik lebih banyak hal justru dari tokoh-tokoh antagonis dalam hidup. tokoh-tokoh "positif" dalam hidup seringkali merekayasa pencapaian mereka. sebutlah salah satu teori newton yang sebenarnya ia contek dari temannya namun ia mempublikasikannya lebih dulu. sebut lagi kejanggalan pendaratan di bulan yang dilakukan neil armstrong. bagaimana dengan film an incovenient truth dari al gore yang lebih banyak unsur politisnya daripada ilmiahnya. saya masih bisa menyebut lebih banyak rekayasa tokoh-tokoh "positif" dunia, namun saya rasa tidak perlu.

tokoh-tokoh antagonis di mata masyarakat justru seringkali tidak bersandiwara atas tindakan-tindakannya.

Sunday, August 2, 2009

wolfgang amadeus phoenix.

a story about surprise.

saya ingin sekali datang ke beatfest tahun ini. bintang utamanya adalah sebuah band yang sangat saya sukai: phoenix. namun menjelang hari h, keuangan saya sudah mulai menipis. jadi saya memutuskan untuk tidak membeli tiket seharga idr 275.000 itu, walaupun saya ingin sekali.

hari h sekitar jam 8 malam, teman-teman saya sudah berangkat ke bengkel night park, lokasi beatfest. saya berencana menghabiskan malam minggu saya di rumah, minum bir, sambil menonton dvd.

jam 8.30. seseorang yang sangat tidak saya sangka menelepon saya. dia adalah saudara saya yang sedang tidak berhubungan baik dengan saya saat ini. ia menawarkan tiket gratis untuk saya. tanpa pikir panjang, saya langsung menerimanya dan berangkat menuju lokasi.

phoenix sendiri malam itu tampil begitu memukau. mereka membawakan lagu-lagu andalannya seperti too young, long distance call, dan liztomania. walaupun suasana begitu hectic malam itu, namun saya dan semua fans phoenix disana tetap tak berhenti menggoyangkan kepala dan menghentakkan kaki.

namun sesuatu yang lebih penting terjadi malam itu. saya mulai mengobrol kembali dengan saudara saya. kami makan di menteng setelah acara selesai. walaupun belum seakrab dulu, namun setidaknya ini adalah suatu progress yang berarti.

teman saya pernah berkata "think before you speak. it tends to be so cliche that people will forget what's been said."

memang sangatlah klise bahwa seseorang akan melupakan apa yang pernah menyakiti dirinya. namun tidaklah klise bahwa seseorang dapat memaafkan orang yang pernah menyakitinya.

kedewasaan seseorang ditentukan oleh kebesaran hatinya.

Friday, July 31, 2009

super mario.

saya sebenarnya tidak tertarik sama sekali dengan acara-acara motivasi. sebagian besar materi yang disampaikan, menurut saya, bukan hal baru dan sudah diketahui banyak orang. namun kali ini berbeda.

kemarin saya sedang iseng mengganti-ganti saluran televisi dan sampai di program business art with mario teguh di o channel. ada satu kalimat yang sangat mengena di hati saya.

"esensi dari pekerjaan adalah jika pekerjaan tersebut menjadikan kita pribadi yang kita cintai."

saya mulai berpikir tentang beberapa pekerjaan yang pernah saya jalani dan tersadar bahwa saya selalu merindukan saat-saat saya perform on stage. saya tahu bahwa yang saya jalani saat ini adalah pekerjaan yang sangat saya cintai: the best job in the world.

mungkin menjadi musisi bukanlah profesi yang membanggakan untuk kebanyakan orang. mungkin bukan juga sesuatu yang diharapkan oleh orang tua. namun menjadi musisi adalah hal yang sangat membanggakan untuk saya. it may not matter for everybody but it matters for me.

pada akhirnya, pekerjaan yang ideal adalah pekerjaan yang sesuai dengan panggilan jiwa. pekerjaan yang kita tidak pernah malas untuk melakukannya. pekerjaan yang tidak bisa untuk tidak kita kerjakan.

fortunately i've found IT!

Sunday, July 12, 2009

hypocracy?

“agama ternyata membuat orang semakin munafik… :D” – 081505088***

beberapa hari yang lalu, saya mendapat sms dari seorang teman yang isinya seperti diatas. saat itu, saya hanya merespon santai dengan membalas “berat amat topiknya…” namun setelah saya pikir lebih dalam, ada benarnya juga statement teman saya tersebut. tentu saja banyak hal positif dari agama, namun ada juga hal negatif karena penafsiran yang melenceng.

statement yang sering saya dengar dari pemeluk suatu agama:
”kita harus banyak berbuat baik supaya mendapat banyak pahala.”

statement yang kerap saya dengar dari pemeluk agama lainnya:
”kita harus setia memberi perpuluhan dari penghasilan kita karena tuhan akan melipatgandakannya.”

jika dipikir lebih dalam, orang-orang ini beribadah untuk keuntungan dirinya sendiri, attitude yang menurut saya tidak layak dimiliki oleh orang-orang yang mengaku diri beragama.

jika kita beragama dengan baik, seharusnya statement ini yang terucap:
”saya berbuat baik karena saya ingin berbuat baik.”

bukankah tidak diperlukan alasan untuk melakukan sesuatu yang baik?

”saya setia memberi perpuluhan karena saya senang menyenangkan hati tuhan.”

bukankah ibadah yang baik itu berlandaskan keikhlasan, bukan keuntungan diri sendiri?

Monday, July 6, 2009

awal yang baru.

‘cause i feel the change comin’ on…

pada tulisan saya sebelumnya, saya membahas tentang keinginan untuk meninggalkan berbagai hal yang telah usang dalam diri saya. keinginan itu timbul tepat beberapa hari sebelum hari ulang tahun saya. saya sedang membentuk suatu kehidupan yang lebih exciting dan unpredictable, dan itu dimulai dari saat ini.

awal dari perubahan itu dimulai tepat pada hari ulang tahun saya beberapa hari yang lalu. saya memutuskan hubungan kerja sama saya dengan radical entertainment, perusahaan manajemen artis yang menaungi saya. saya menilai hubungan kami sudah tidak kondusif dan kinerja mereka sudah tidak profesional lagi. sebelumnya saya selalu memberi kesempatan karena saya selalu menyediakan ruang untuk kesalahan. namun kali ini ruang tersebut sudah penuh dengan rongsokan kesalahan dan ketidak-profesionalan. akhirnya saya memutuskan untuk membakar rongsokan tersebut dan mengosongkan ruangannya.

dua hari sesudahnya, peristiwa yang jauh lebih besar namun menyedihkan terjadi. teman saya meninggal dunia dalam usia yang relatif sangat muda, 35 tahun. ia menderita diabetes, dimana kadar glukosa dalam tubuhnya mencapai 645; jauh melebihi kadar normal manusia sehat yaitu 150. saya ingat bahwa ia sangat menyukai semua makanan dan minuman yang manis. tidak terhitung berapa gelas es teh manis, sirup, kopi, dan cemilan yang masuk dalam tubuhnya setiap hari.

setelah kejadian itu, saya memutuskan untuk hidup sehat karena sebelumnya saya memasukkan berbagai macam sampah ke dalam tubuh saya. dulu saya tidak pernah peduli seberapa lama saya hidup. saya hanya peduli pada apa yang saya lakukan selama hidup. namun setelah melihat seseorang meninggal dalam usia sangat muda, saya sepenuhnya tersadar bahwa saya mencintai hidup. saya ingin berada disamping orang tua saya saat mereka menghembuskan nafas terakhir, saya ingin menjaga adik-adik saya dan mengantarkan mereka meraih kebahagiaan hidup, saya ingin memilih seseorang untuk saya cintai seumur hidup saya, dan saya ingin berkeliling dunia sebelum saya meninggalkannya.

mulai saat itu, saya mengatur makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh saya. saya melakukan hal-hal yang membuat saya sehat kecuali begadang dan merokok, dua hal yang berdampak negatif sekaligus positif pada saya.


besok pagi, saya akan ke kantor kapal pesiar star cruise untuk mencari informasi persyaratan kerja disana. saya berjanji pada diri saya untuk menjelajahi dunia sebelum meninggalkannya. namun sekalipun saya tidak jadi bekerja di star cruise, saya akan menemukan cara lain untuk berkeliling dunia.

life is good.

Thursday, July 2, 2009

XXIII

1 juli 2009; 11.45 pm.

saya menghapus semua inbox di handphone dan email, karena usia saya akan bertambah setahun, tepat lima belas menit lagi. saya ingin pertambahan usia menjadi sebuah awal yang baru dari suatu fase hidup.

saya belajar dan bereksplorasi cukup banyak sampai saat ini. namun kini saya menginginkan sesuatu yang berbeda. sesuatu yang lebih exciting dan unpredictable; yang bahkan tak pernah terlintas di kepala saya.

untuk mewujudkannya, saya merasa perlu untuk membuang segala sesuatu yang telah usang dalam diri saya.

2 juli 2009

happy birthday! wish you all the best.”

dua kalimat inilah yang paling banyak menghiasi inbox saya hari ini. entah sekedar tuntutan pertemanan atau sebuah perhatian yang tumbuh dengan sendirinya, yang jelas saya bersyukur karena memiliki teman-teman yang ingat hari-hari istimewa dalam hidup saya.

di antara teman-teman saya, ada yang bersama saya dalam kemenangan. ada juga yang bersama saya dalam keterpurukan. ada juga yang mengiringi saya dalam kemenangan dan keterpurukan. saya tidak pernah membeda-bedakan, karena mereka semua berarti untuk saya.

saya memang tidak pernah menuntut banyak dari sebuah pertemanan. hanya sekedar menyirami dan melihatnya tumbuh pun sudah merupakan kebahagiaan tersendiri untuk saya.

rekam jejak

i affirm life as what it is.”

filosofi dasar saya dalam menjalani hidup adalah menerima hidup ini apa adanya dan menikmatinya. walaupun seringkali ada ketidakpuasan, namun saya selalu menepisnya sebelum berkembang menjadi chronic dissatisfaction.

itu pula alasan dibalik keputusan saya mengadopsi bohemian sebagai gaya hidup dan agnostic sebagai landasan spiritual saya. hanya para seniman bohemian, yang sering diklasifikasikan sebagai kaum marjinal-lah yang mengerti bagaimana menerima hidup ini sebagaimana adanya.

dan setelah ribuan peradaban berlalu, manusia masih tidak menyadari bahwa agama adalah alat terbaik untuk memecah belah masyarakat. berapa banyak orang mati demi agama? jika saya tidak dapat mencegahnya, setidaknya saya bukan bagian darinya.

hal-hal mendasar yang sederhana seperti inilah yang membuat kita sulit menikmati hidup secara penuh. dulu saya selalu peduli pada status sosial dan keagamaan, namun kini saya telah menemukan cara yang lebih baik; dan cara itulah yang membuat saya bahagia.

some sing, some dance, some are mothers. we all have our own roles in life.” – benjamin button

sampai saat ini, saya telah melakukan beberapa bidang pekerjaan dan bertemu orang-orang yang berbeda. sekitar delapan tahun lalu, saya menjaga sebuah internet café. yang saya lakukan adalah sesuatu yang sangat mudah: mengatur waiting list, mengantar pengunjung ke komputer, dan meminta operator untuk log in. saya melakukannya sekedar untuk membeli makan karena saat itu, saya adalah siswa smu yang sering pergi dari rumah.

beberapa tahun setelah itu, saya mencoba untuk menjadi penterjemah. berbekal kemampuan bahasa inggris yang sebenarnya tidak istimewa, saya dapat menghasilkan uang yang cukup untuk makan dan biaya keseharian saya setiap bulan. karena saya pandai menjual kata-kata sampai jauh melebihi kompetensi saya sebenarnya, saya sempat beberapa kali mendapat tawaran menterjemahkan buku yang diluar kemampuan saya. saya ingat saat saya mendapat pekerjaan menterjemahkan sebuah buku kriminologi. saya terima dan bernegosiasi harga dengan yakin, namun akhirnya menyerah karena buku tersebut terlalu berat dan banyak term yang tidak saya mengerti.

setelah bosan menjadi penterjemah, saya mencoba sebuah bisnis multi level marketing, yang merupakan salah satu keputusan terburuk saya. saya mengawalinya dengan niat yang tinggi. saya datang ke seminar-seminarnya, baik di dalam maupun luar kota. saya mempresentasikan siapapun yang saya temui. intinya, saya adalah mimpi buruk bagi semua orang yang berada dekat saya saat itu. setelah beberapa bulan berjalan, saya mengevaluasi hasil kerja saya dan melihat bahwa income yang saya dapat jelas tidak sepadan dengan kerja keras saya. akhirnya saya berhenti.

setelah itu, saya mulai aktif bermusik. saya sempat main reguler di beberapa kafe, seperti soho music café dan brewww!, dan bermain di event-event tertentu. saya menjalaninya sambil terus menawarkan demo rekaman ke artist management dan label rekaman manapun di jakarta. saya terus menawarkan demo sekitar dua tahun dan selalu berakhir dengan penolakan. akhirnya terobosan pun datang juga saat saya sign kontrak dengan radical entertainment, sebuah perusahaan manajemen artis. saya juga sign kontrak dengan emi music indonesia dan terlibat dalam sebuah album kompilasi yang mereka rilis “kompilasi band baru” (2008). saya juga mendapat kesempatan menjadi main composer dalam sebuah album kompilasi perusahaan farmasi nasional, soho group (2009). album tersebut dijual hanya di kalangan internal perusahaan. awal tahun 2009 ini, saya juga mendapat kesempatan membantu promosi eplex, sebuah one-stop entertainment access, di paris van java bandung. mereka membuatkan saya sebuah video clip lagu saya untuk ditayangkan di paris van java sebagai bagian dari promosi mereka.

sepanjang pengalaman saya berganti-ganti pekerjaan, saya telah banyak bertemu dengan orang-orang istimewa, seperti mereka yang konservatif, mereka yang liberal, mereka yang unorthodox, mereka yang relijius,dll. diantara mereka semua, saya merasa cocok dengan mereka yang unorthodox. namun bukan berarti saya tidak cocok dengan yang lainnya. saya dan mereka; kita semua memiliki jalan yang berbeda. we complete each other.

dalam hidup ini, tidak ada yang lebih baik dari hidup itu sendiri…

only unfulfilled love can be romantic.”

hanya satu pelajaran yang saya petik dari love life saya sejauh ini: hubungan percintaan tidak akan bertahan jika hati tidak sejalan.

saya pernah memaksakan diri untuk mencabut hati saya dari seorang wanita dan menancapkannya di hati wanita lain. saya berusaha keras untuk membuat hubungan ini berhasil. wanita lain ini pun tidak tahu bahwa salah satu tujuan hubungan saya dengannya adalah untuk memindahkan hati saya dari orang lain kepadanya. saya melakukan semuanya dengan benar. saya memperlakukan dia layaknya seseorang yang sangat saya cintai.

saya memaksakan semuanya berjalan baik. namun setiap kali saya selesai menjalani hari, saya tahu saya tidak bahagia. saya memaksakan diri untuk bahagia namun tetap tidak bahagia. akhirnya saya mengakhiri hubungan tersebut.

saya mulai membenahi diri untuk mencari tahu apa yang sebenarnya saya butuhkan. akhirnya saya mengambil sebuah kesimpulan; sebuah kesimpulan yang sangat salah. saya memutuskan untuk langsung mengikuti hati saya dan mendekati kembali perempuan yang saya inginkan ini, disaat ia memiliki seseorang disampingnya.

karena ia berdomisili di luar indonesia, saya memulai komunikasi lewat email dan facebook. saya melakukan apa yang menurut saya harus dilakukan. perlahan-lahan, ia justru menganggap saya tidak tahu diri karena mendekatinya disaat ia punya kekasih. akhirnya, ia memutuskan untuk tidak mau berhubungan dengan saya lagi. saya pun dihapus dari facebook-nya.

saya hanya bisa menertawakan diri sendiri atas kebodohan-kebodohan saya. namun saya tidak melakukannya karena sinis terhadap keadaan. saya melakukannya justru karena kejadian-kejadian ini telah mendewasakan saya. pada akhirnya saya belajar sesuatu.

saya membenahi diri kembali, namun dengan sikap dan kedewasaan yang berbeda. saya kembali kepada filosofi dasar saya, yaitu “i affirm life as what it is”. saya menerima semua yang terjadi, saya belajar darinya, dan saya menikmatinya. saya percaya bahwa seseorang yang tidak dapat menikmati sebuah proses, tidak akan dapat menikmati hasil dari proses tersebut.

kini pertanyaannya adalah “akankah saya mendekati wanita ini lagi atau tidak?”. sejujurnya saya tidak tahu. saya hanya akan membiarkan kehidupan memanifestasikan dirinya lebih lagi kepada saya. selama ini saya sudah memaksa kehidupan melakukan hal-hal tertentu untuk saya dan semuanya berakhir dengan ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan. saya harus berhenti sebelum mengalami chronic dissatisfaction.

satu pelajaran penting yang saya dapat: saya tidak dapat memaksa kehidupan untuk kebahagiaan diri, saya harus berjalan sinergis dengan kehidupan untuk kebahagiaan diri.

i’m just too weird to live, too rare to die.” – raoul duke

hari ini tepat dua puluh tiga tahun saya hidup. masih banyak yang saya tidak tahu tentang diri saya, dunia, dan kehidupan secara menyeluruh. mungkin saya akan menghabiskan seluruh hidup saya hanya untuk mendefinisikan ketiga hal itu. semua hal yang terlintas di kepala, semua hal yang telah saya lakukan, semua rencana masa depan yang saya buat; semuanya bertolak dari hasrat saya mendefinisikan ketiga hal itu.

banyak orang tidak mengerti isi kepala saya, orang tua saya tidak mengerti, bahkan saya pun sering tidak mengerti. oleh sebab itu, saya harus mencari tahu.

saat ini, saya memiliki tiga pilihan dalam rencana jangka pendek hidup saya: membuka sebuah kafe, back to basic menjadi penyanyi kafe, dan melamar kerja di kapal pesiar. saya sedang mempertimbangkan yang mana yang akan saya pilih. saya cenderung untuk bekerja di kapal pesiar karena saya ingin melihat belahan dunia yang belum saya lihat. saya yakin, dengan melihat tempat-tempat yang belum saya lihat, bertemu dengan orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda, horizon saya akan terbuka lebih lagi dan saya akan mampu memaknai hidup jauh lebih dalam dari saat ini. namun saya belum menetapkan pilihan…

wish me luck…

*short autobiography of elia bintang

Thursday, June 25, 2009

intermezzo.


life is like playing pool. aim right, hit right, and you will have a pocket.” – andra wattimena

sebuah approach kepada hidup yang saya suka dari andra, saudara saya yang baru saja lulus smp. dua tahun lalu, ia baru saja tidak naik kelas karena nilai yang tidak mencukupi dan absen yang terlalu banyak. semenjak saat itu, ia memutuskan untuk berubah dan belajar dengan baik. saat ini, ia lulus smp dengan nilai rata-rata 9,45.

bukti bahwa seseorang dapat mengubah masa depannya hanya dengan sebuah keputusan kecil.

Saturday, June 20, 2009

dedikasi.

semalam saya menghadiri sebuah acara fund raising night yang diselenggarakan oleh organisasi sosial, lions club, di hotel sultan. begitu menyedihkan melihat nasib anak-anak jalanan yang tinggal di daerah kumuh dan tidak memperoleh pendidikan. namun lebih mengharukan lagi melihat para volunteer dari lions club yang ternyata banyak berasal dari kalangan menengah ke atas.

ada seorang volunteer muda yang berasal dari keluarga kaya tetapi rela mengabdikan hidupnya untuk mengajar anak-anak jalanan ini dan tinggal bersama mereka di pinggir rel kereta api. ia adalah alumni jakarta international school (jis), yang termasuk sekolah berbiaya tinggi.

ketika semua orang sibuk mengejar gelar dan bekerja keras untuk memperbaiki standar hidup, ternyata ada seorang anak muda kaya yang meninggalkan standar hidup tingginya dan bekerja keras mendidik anak-anak jalanan.

orang-orang yang berpikiran sempit jelas akan mengatakan anak muda ini membuang hidupnya. namun apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup? kita semua memiliki panggilan masing-masing, yang tidak bisa direndahkan oleh siapapun. kita semua pun memiliki kebebasan mutlak dalam menentukan arah hidup kita.

seringkali kita lupa bahwa hidup ini memiliki ketinggian yang dapat dicapai sekaligus kedalaman yang dapat diselami. begitu sering kita terpana melihat ketinggian yang dicapai oleh orang-orang tertentu. namun menurut saya, tak akan ada ketinggian tanpa fondasi yang tertancap dalam, kan? lagipula jika hidup ini adalah perhentian sementara, seharusnya kita sibuk berinvestasi untuk hal-hal yang kekal.

Monday, June 15, 2009

arogansi.

saya baru saja mengalami beberapa kejadian yang menunjukkan mahalnya harga sebuah kerendahan hati.

saya menemani saudara saya ke toko jewelry di itc fatmawati kemarin. ia ingin membelikan ibunya sebuah cincin berlian sebagai hadiah. saudara saya mencoba sekitar empat sampai lima cincin yang menurutnya bagus.

setelah selesai mencoba, tiba-tiba penjual berlian tersebut berkata pada saudara saya, “sepertinya saya kehilangan sebuah cincin. cincin yang tadi mbak coba.” saudara saya mencoba untuk sedikit membantu dengan menunjukkan cincin yang ia coba dan memang tidak ada satu, namun saya ingat benar cincin tersebut sudah di tangan si penjual. lagipula saudara saya tidak mungkin mencuri.

akhirnya setelah mencoba membantu, saudara saya ingin pulang. “sudah ya pak. saya jalan dulu. terima kasih.” tiba-tiba si penjual berkata pada saudara saya, “sebentar dulu mbak. saya lihat dulu tasnya ya.” secara spontan, saya langsung memelototi dia. saya juga mengawasi dia saat menggeledah tas saudara saya. menurut saya, seharusnya dia meminta maaf terlebih dahulu saat ingin menggeledah tas customer, bukan memerintah.

akhirnya setelah penggeledahan yang tidak menghasilkan apa-apa, ia menemukan cincinnya jatuh di sebelah kursinya sendiri. saya mendadak kesal dan langsung keluar toko tersebut sambil berkata, “lain kali yang sopan sama customer, mas. nanti ga laku tokonya.” saudara saya masih di dalam dan mencoba berbasa-basi sedikit.

setelah saudara saya keluar, saya tanya, “tadi dia minta maaf ga sama lo karena udah mencurigai lo?” saudara saya mengatakan dia tidak meminta maaf.

apa sulitnya untuk merendahkan diri sedikit dan meminta maaf? tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan di dunia ini… ada satu cerita lagi yang menunjukkan betapa arogansi telah menggantikan tempat kerendahan hati dalam diri orang-orang.

beberapa tahun yang lalu, saya memiliki seorang teman perempuan. hubungan saya dan dia cukup baik sampai saya melakukan sebuah kesalahan. saya mengeluarkan kata-kata kasar padanya. saya tahu tidak baik untuk berkata kasar pada perempuan dan saya meminta maaf bahkan lebih dari sekali.

sudah satu setengah tahun sejak saya meminta maaf, namun sampai kini ia belum memaafkan saya. ia bersikap seperti tidak mau berhubungan lagi dengan saya. menurut saya, ini adalah hal yang aneh sekali. saya belum pernah dengar ada teman yang tidak mau berhubungan lagi karena mendapat kata-kata kasar. lagipula saya menyesal dan meminta maaf.

akhirnya teman-teman saya menasihati saya, “lo ga perlu cari dia lagi. lo udah cukup merendah untuk dia. dia bahkan ga mau merendah sedikit untuk lo.” teman saya yang lain berkata dengan sedikit menyindir, “mungkin dia ga pernah buat salah, makanya ga mau maafin orang.”

you can curse like a mad dog; but in the end, you have to let go.” – benjamin button

pada akhirnya, saya harus berjalan terus dan berhenti memikirkan sikap kekanak-kanakkan dan arogansi beberapa orang, termasuk orang-orang yang saya cintai; karena saya tidak mau mereka menghambat langkah saya.

Friday, June 12, 2009

goodmorning.

belakangan ini, saya merasa sedikit kesulitan melakukan berbagai hal. mencoba menulis berjam-jam dan berhenti tanpa menulis apapun, mencoba tidur selama berjam-jam dan tetap tersadar. dalam pekerjaan pun, saya sedang stuck di suatu titik.

akhirnya saya mencoba untuk tidak berusaha terlalu keras. saya mulai menikmati hidup lebih dari biasanya. saya mencoba memberikan lebih banyak waktu untuk keluarga dan orang-orang di sekitar saya.


hari ini, saya bangun lebih pagi dari biasanya. saya memulai hari dengan secangkir kopi, sebatang rokok, dan suratkabar di tangan saya. sekitar jam 7 pagi, saya mengajak anjing saya jalan-jalan sambil mengobrol dengan tetangga-tetangga yang kebetulan habis selesai jalan pagi.

sesudah itu, saya menonton final nba antara lakers dan magic. siang harinya, saya lunch dengan mama saya di oh la la dekat rumah. sore harinya, saya main basket dengan teman-teman di senayan.

malam ini disaat saya menulis posting ini, saya jadi teringat kata-kata saya sendiri kepada seseorang beberapa bulan yang lalu "hidup ini bukan tentang pencapaian semata, namun tentang kualitas hidup secara keseluruhan."

mungkin tuhan memang membiarkan saya mengalami sedikit stagnansi agar saya dapat berpikir lebih sehat dari sebelumnya...

Monday, June 1, 2009

perspektif.

it’s not how he died. it’s how he lived that matters.” – captain algren

menjadi seniman, agnostic, dan bohemian selalu menjadi pilihan hidup saya sejak lama. hanya dengan cara itulah spiritualitas seseorang dapat tergali. materi, yang menjadi impian banyak orang, justru seringkali menjauhkan orang tersebut dari penciptanya. saya bukan anti-materi, anti-kemapanan, atau anti-establishment. saya hanya ingin hidup secara pure dan tidak bersembunyi dibalik topeng-topeng tertentu.

namun sekalipun saya berkecukupan secara materi, saya tetap akan menjaga kesederhanaan saya. tinggal di apartemen sederhana, tidur di atas kasur yang beralaskan papan, minum secangkir kopi hitam setiap hari, dan hidup layaknya seniman.

ya, hidup layaknya seniman…

Thursday, May 28, 2009

diagnosa.

"kepercayaan diri, kecemasan, gangguan kepribadian"

keadaan psikologis saya menurut dosen fakultas psikologi universitas paramadina, berdasarkan tes yang telah saya kerjakan.

Monday, May 18, 2009

in the ghetto.

setelah seminggu penuh tidak pulang ke rumah, akhirnya saya dapat kembali tidur di kamar saya sampai siang bolong. saya sedang melakukan rekaman salah satu lagu saya “manusia tak realistis”, yang rencananya akan diluncurkan tahun ini dengan format single.

memang belakangan ini banyak sekali musisi yang memilih untuk meluncurkan single, bukan album. sebut saja derby romero dan vidi aldiano. label-label rekaman juga banyak yang tidak berani meluncurkan album artis baru, dengan alasan kerugian besar jika albumnya tidak laku. memang maraknya pembajakan berdampak langsung kepada industri.

akhirnya setelah berunding dengan manajemen, mereka memutuskan untuk membuatkan single untuk alaska (duo gitaris dimana saya bergabung). proses pengerjaannya sendiri memakan waktu seminggu di ghetto class studio, dengan teman saya, raditya jehan fahreza, sebagai arranger.

lagu “manusia tak realistis” sendiri adalah lagu pop kreatif yang bertempo upbeat. saya berharap lagu ini dapat dipromosikan dengan baik sehingga dikenal luas oleh masyarakat, karena saya yakin lagu ini dapat memberikan nuansa baru pada musik indonesia.

setelah selesai rekaman, saya langsung menuju rumah seorang desainer logo, john pakpahan, untuk mengambil desain logo alaska yang baru. saya memutuskan untuk mengganti logo alaska yang terpampang di album “kompilasi band baru” (emi music indonesia, 2008) karena tidak suka logo tersebut dan tidak memiliki filosofi yang jelas.

inilah logo alaska yang didesain oleh john. saya sangat menyukai logo ini karena cocok dengan filosofi alaska yang identik dengan alam, natural, dan simple. gambar daun yang menjadi background pun mempertegas image alaska. saat ini, saya tinggal datang ke manajemen dan meminta approval mereka.

you can’t fail if you never give up” – sepenggal kalimat yang selalu ada di kepala saya

Tuesday, May 12, 2009

antara anyer dan jakarta.


cerita tentang sebuah rencana yang gagal dari seorang perencana.

beberapa bulan yang lalu, saya dan teman-teman berangkat ke anyer. liburan saat itu sudah benar-benar direncanakan oleh teman saya, seorang planner sejati… ia sudah benar-benar mempersiapkan cottage tempat kami menginap sampai aktifitas apa saja yang akan dilakukan. saya dan beberapa teman lainnya yang tidak mau repot hanya mengikuti saja semua rencana yang telah dibuat…

setibanya disana, kami bersantai sejenak di cottage kami di mambruk lalu berjalan-jalan di pantai pada sore hari. sesuai rencana, kami belum akan melakukan banyak aktifitas hari itu. aktifitas baru akan padat pada hari kedua dan ketiga. setelah pulang berjalan-jalan, kami main playstation sampai malam.

malam harinya, ibu dari teman saya yang planner menelepon. ternyata neneknya meninggal dan ia harus pulang keesokan harinya. berhubung dia yang punya cottage, kami semua harus ikut pulang…

saya dan beberapa teman berpikir agar keberangkatan kami tidak sia-sia. akhirnya setelah main playstation sampai jam 3 pagi, kami berenang, main gitar, dan minum bir sampai pagi.

pagi harinya, kami pulang dalam keadaan sangat mengantuk dan lelah. celakanya, saya benar-benar sakit perut saat itu karena masuk angin akibat tidak makan semalaman. alhasil, saya menahan pup sepanjang perjalanan antara anyer dan jakarta… percayalah, saya belum pernah menahan pup selama itu…

memang dalam hidup, sebenarnya kita tidak perlu merencanakan segala sesuatu sampai terlalu terperinci kan? hanya poin-poin pentingnya saja sudah cukup… shit happens, man…

don’t plan your life in detail. let life manifest itself.” – chris martin

p.s: ada teman saya juga yang kelaparan saat itu dan akhirnya makan mie rebus pakai roti karena tidak ada nasi…

Saturday, May 9, 2009

kekekalan.

the goal isn’t to live forever, but to create something that will” – chuck palahniuk

beberapa tahun lalu, saya belum mengerti tentang esensi bekerja. pada fase tersebut, saya melakukan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan. berbagai pekerjaan mulai dari penterjemah sampai agen asuransi pernah saya jalani. karena saya bukan orang yang menyukai sekolah, saya menyibukkan diri dengan hal-hal lain yang dapat membentuk pribadi saya.

saya selalu yakin bahwa pelajaran yang sebenarnya bukan diperoleh dari sekolah, melainkan dari jalanan. saya tidak tertarik untuk tahu banyak hal, saya hanya tertarik untuk bisa banyak hal. seringkali pendidikan formal dan jalur konvensional lainnya terasa berat untuk saya karena pada dasarnya saya tidak suka kekangan.

setelah beberapa tahun bekerja serabutan, saya merasa ada yang salah dengan ini semua. saya berpikir, “apa yang sebenarnya saya cari?”. kalau uang yang saya cari, lebih baik saya menekuni bisnis sendiri, bukan bekerja serabutan. kalau status yang saya cari, seharusnya saya kuliah seperti yang dilakukan teman-teman sebaya saya saat itu. banyak cibiran dan pandangan negatif orang lain yang saya terima karena keputusan saya tidak kuliah.

saya berpikir beberapa saat dan menemukan bahwa saya ingin melakukan sesuatu yang berpengaruh dan dapat saya banggakan di masa depan. sejak saat itu, saya selalu menyeleksi hal-hal yang saya lakukan.

sudah sejak lama saya menekuni musik. “mengapa saya tidak mencoba berhasil di bidang itu?”, kira-kira itu yang saya pikirkan. saya mulai menaikkan intensitas kegiatan bermusik saya kira-kira sejak tahun 2005. saya mulai bermain di berbagai kafe dan event di jakarta, sambil terus menulis lagu. saya terus melakukannya selama dua tahun.



2 agustus 2007, saya membentuk sebuah duo gitaris bernama “alaska”, dimana saya menjadi vokalis, gitaris, dan pencipta lagu. pada tahun itu juga, alaska mendapat kontrak artist management dari radical entertainment, sebuah perusahaan manajemen yang dimiliki oleh sutradara richard buntario. sejak saat itu, saya bersama alaska memiliki gig yang jauh lebih banyak dari sebelumnya.

bulan agustus 2008, alaska terlibat dalam “kompilasi band baru”, sebuah album kompilasi yang dirilis oleh emi music indonesia. alaska berkontribusi dua lagu dalam album itu. sayangnya promosi album tersebut tidak terlalu bagus sehingga tidak ada satupun band dalam album itu yang terangkat namanya.

walaupun mendapat hasil yang tidak terlalu baik, saya sebenarnya cukup senang dengan kesempatan itu. album tersebut telah membawa saya ke pintu gerbang impian saya. memang saya belum benar-benar masuk dan menghidupi impian saya, namun paling tidak saya sudah di pintu gerbangnya…

saya tidak punya alasan untuk tidak bersyukur… saya hanya perlu terus melakukan apa yang sudah saya lakukan dan berharap hasil kerja saya akan hidup selamanya…

Monday, May 4, 2009

memulai kembali.

setelah sekian lama saya rehat, akhirnya saya memutuskan untuk mulai menulis lagi. memang beberapa bulan terakhir bukanlah waktu yang biasa untuk saya. terlalu sibuk bekerja dan berpikir membuat saya melupakan hal-hal yang justru dapat menghilangkan ketegangan pekerjaan itu sendiri.

jika saya review hidup saya belakangan ini, terakhir kali saya pergi menonton konser musik adalah bulan november tahun lalu. terakhir kali saya pergi ke pantai sekitar oktober tahun lalu. yang saya lakukan tahun ini untuk menghibur diri relatif tidak ada…

memang saya beberapa kali ke luar kota, namun itupun hanya bandung yang hanya berjarak 125 kilometer dari kota tempat tinggal saya. ke bandung pun bukan untuk bersantai dan liburan dengan teman-teman, tapi untuk bekerja.

lama-lama saya jenuh juga dengan segala rutinitas itu. itu pula alasan mengapa saya mulai menulis lagi di waktu luang. saya juga mulai menyempatkan diri untuk melakukan hobi saya lainnya yaitu fotografi.

saya juga sedang merencanakan trip ke bali akhir tahun ini dengan teman-teman. ada yang berencana pergi naik pesawat dan sudah mulai booking tiket, ada juga yang ingin pergi menggunakan bis. saya termasuk yang akan pergi dengan bis karena selain menghemat budget, saya ingin merasakan sedikit adventure selama perjalanan; makan siang di satu kota dan makan malam di kota lainnya.

sebenarnya saya merasa sedikit kangen dengan perjalanan saya keliling sumatra dan jawa sekitar sepuluh tahun lalu. saat itu, saya naik mobil dikelilingi sawah, pantai, dan danau sepanjang perjalanan. namun harus ekstra hati-hati saat malam dan sedang melewati gunung. salah sedikit bisa masuk jurang…

semoga naik bis ke bali bisa mengulang memori perjalanan yang indah itu…