announcement.

setelah mendapat saran dari simbok, saya memutuskan untuk menulis di sini. thanks for reading this blog! i hope you all will read my next blog too...

one more thing, if you put my link on your blog, please change it to my new blog's link... thanks!

Thursday, May 28, 2009

diagnosa.

"kepercayaan diri, kecemasan, gangguan kepribadian"

keadaan psikologis saya menurut dosen fakultas psikologi universitas paramadina, berdasarkan tes yang telah saya kerjakan.

Monday, May 18, 2009

in the ghetto.

setelah seminggu penuh tidak pulang ke rumah, akhirnya saya dapat kembali tidur di kamar saya sampai siang bolong. saya sedang melakukan rekaman salah satu lagu saya “manusia tak realistis”, yang rencananya akan diluncurkan tahun ini dengan format single.

memang belakangan ini banyak sekali musisi yang memilih untuk meluncurkan single, bukan album. sebut saja derby romero dan vidi aldiano. label-label rekaman juga banyak yang tidak berani meluncurkan album artis baru, dengan alasan kerugian besar jika albumnya tidak laku. memang maraknya pembajakan berdampak langsung kepada industri.

akhirnya setelah berunding dengan manajemen, mereka memutuskan untuk membuatkan single untuk alaska (duo gitaris dimana saya bergabung). proses pengerjaannya sendiri memakan waktu seminggu di ghetto class studio, dengan teman saya, raditya jehan fahreza, sebagai arranger.

lagu “manusia tak realistis” sendiri adalah lagu pop kreatif yang bertempo upbeat. saya berharap lagu ini dapat dipromosikan dengan baik sehingga dikenal luas oleh masyarakat, karena saya yakin lagu ini dapat memberikan nuansa baru pada musik indonesia.

setelah selesai rekaman, saya langsung menuju rumah seorang desainer logo, john pakpahan, untuk mengambil desain logo alaska yang baru. saya memutuskan untuk mengganti logo alaska yang terpampang di album “kompilasi band baru” (emi music indonesia, 2008) karena tidak suka logo tersebut dan tidak memiliki filosofi yang jelas.

inilah logo alaska yang didesain oleh john. saya sangat menyukai logo ini karena cocok dengan filosofi alaska yang identik dengan alam, natural, dan simple. gambar daun yang menjadi background pun mempertegas image alaska. saat ini, saya tinggal datang ke manajemen dan meminta approval mereka.

you can’t fail if you never give up” – sepenggal kalimat yang selalu ada di kepala saya

Tuesday, May 12, 2009

antara anyer dan jakarta.


cerita tentang sebuah rencana yang gagal dari seorang perencana.

beberapa bulan yang lalu, saya dan teman-teman berangkat ke anyer. liburan saat itu sudah benar-benar direncanakan oleh teman saya, seorang planner sejati… ia sudah benar-benar mempersiapkan cottage tempat kami menginap sampai aktifitas apa saja yang akan dilakukan. saya dan beberapa teman lainnya yang tidak mau repot hanya mengikuti saja semua rencana yang telah dibuat…

setibanya disana, kami bersantai sejenak di cottage kami di mambruk lalu berjalan-jalan di pantai pada sore hari. sesuai rencana, kami belum akan melakukan banyak aktifitas hari itu. aktifitas baru akan padat pada hari kedua dan ketiga. setelah pulang berjalan-jalan, kami main playstation sampai malam.

malam harinya, ibu dari teman saya yang planner menelepon. ternyata neneknya meninggal dan ia harus pulang keesokan harinya. berhubung dia yang punya cottage, kami semua harus ikut pulang…

saya dan beberapa teman berpikir agar keberangkatan kami tidak sia-sia. akhirnya setelah main playstation sampai jam 3 pagi, kami berenang, main gitar, dan minum bir sampai pagi.

pagi harinya, kami pulang dalam keadaan sangat mengantuk dan lelah. celakanya, saya benar-benar sakit perut saat itu karena masuk angin akibat tidak makan semalaman. alhasil, saya menahan pup sepanjang perjalanan antara anyer dan jakarta… percayalah, saya belum pernah menahan pup selama itu…

memang dalam hidup, sebenarnya kita tidak perlu merencanakan segala sesuatu sampai terlalu terperinci kan? hanya poin-poin pentingnya saja sudah cukup… shit happens, man…

don’t plan your life in detail. let life manifest itself.” – chris martin

p.s: ada teman saya juga yang kelaparan saat itu dan akhirnya makan mie rebus pakai roti karena tidak ada nasi…

Saturday, May 9, 2009

kekekalan.

the goal isn’t to live forever, but to create something that will” – chuck palahniuk

beberapa tahun lalu, saya belum mengerti tentang esensi bekerja. pada fase tersebut, saya melakukan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan. berbagai pekerjaan mulai dari penterjemah sampai agen asuransi pernah saya jalani. karena saya bukan orang yang menyukai sekolah, saya menyibukkan diri dengan hal-hal lain yang dapat membentuk pribadi saya.

saya selalu yakin bahwa pelajaran yang sebenarnya bukan diperoleh dari sekolah, melainkan dari jalanan. saya tidak tertarik untuk tahu banyak hal, saya hanya tertarik untuk bisa banyak hal. seringkali pendidikan formal dan jalur konvensional lainnya terasa berat untuk saya karena pada dasarnya saya tidak suka kekangan.

setelah beberapa tahun bekerja serabutan, saya merasa ada yang salah dengan ini semua. saya berpikir, “apa yang sebenarnya saya cari?”. kalau uang yang saya cari, lebih baik saya menekuni bisnis sendiri, bukan bekerja serabutan. kalau status yang saya cari, seharusnya saya kuliah seperti yang dilakukan teman-teman sebaya saya saat itu. banyak cibiran dan pandangan negatif orang lain yang saya terima karena keputusan saya tidak kuliah.

saya berpikir beberapa saat dan menemukan bahwa saya ingin melakukan sesuatu yang berpengaruh dan dapat saya banggakan di masa depan. sejak saat itu, saya selalu menyeleksi hal-hal yang saya lakukan.

sudah sejak lama saya menekuni musik. “mengapa saya tidak mencoba berhasil di bidang itu?”, kira-kira itu yang saya pikirkan. saya mulai menaikkan intensitas kegiatan bermusik saya kira-kira sejak tahun 2005. saya mulai bermain di berbagai kafe dan event di jakarta, sambil terus menulis lagu. saya terus melakukannya selama dua tahun.



2 agustus 2007, saya membentuk sebuah duo gitaris bernama “alaska”, dimana saya menjadi vokalis, gitaris, dan pencipta lagu. pada tahun itu juga, alaska mendapat kontrak artist management dari radical entertainment, sebuah perusahaan manajemen yang dimiliki oleh sutradara richard buntario. sejak saat itu, saya bersama alaska memiliki gig yang jauh lebih banyak dari sebelumnya.

bulan agustus 2008, alaska terlibat dalam “kompilasi band baru”, sebuah album kompilasi yang dirilis oleh emi music indonesia. alaska berkontribusi dua lagu dalam album itu. sayangnya promosi album tersebut tidak terlalu bagus sehingga tidak ada satupun band dalam album itu yang terangkat namanya.

walaupun mendapat hasil yang tidak terlalu baik, saya sebenarnya cukup senang dengan kesempatan itu. album tersebut telah membawa saya ke pintu gerbang impian saya. memang saya belum benar-benar masuk dan menghidupi impian saya, namun paling tidak saya sudah di pintu gerbangnya…

saya tidak punya alasan untuk tidak bersyukur… saya hanya perlu terus melakukan apa yang sudah saya lakukan dan berharap hasil kerja saya akan hidup selamanya…

Monday, May 4, 2009

memulai kembali.

setelah sekian lama saya rehat, akhirnya saya memutuskan untuk mulai menulis lagi. memang beberapa bulan terakhir bukanlah waktu yang biasa untuk saya. terlalu sibuk bekerja dan berpikir membuat saya melupakan hal-hal yang justru dapat menghilangkan ketegangan pekerjaan itu sendiri.

jika saya review hidup saya belakangan ini, terakhir kali saya pergi menonton konser musik adalah bulan november tahun lalu. terakhir kali saya pergi ke pantai sekitar oktober tahun lalu. yang saya lakukan tahun ini untuk menghibur diri relatif tidak ada…

memang saya beberapa kali ke luar kota, namun itupun hanya bandung yang hanya berjarak 125 kilometer dari kota tempat tinggal saya. ke bandung pun bukan untuk bersantai dan liburan dengan teman-teman, tapi untuk bekerja.

lama-lama saya jenuh juga dengan segala rutinitas itu. itu pula alasan mengapa saya mulai menulis lagi di waktu luang. saya juga mulai menyempatkan diri untuk melakukan hobi saya lainnya yaitu fotografi.

saya juga sedang merencanakan trip ke bali akhir tahun ini dengan teman-teman. ada yang berencana pergi naik pesawat dan sudah mulai booking tiket, ada juga yang ingin pergi menggunakan bis. saya termasuk yang akan pergi dengan bis karena selain menghemat budget, saya ingin merasakan sedikit adventure selama perjalanan; makan siang di satu kota dan makan malam di kota lainnya.

sebenarnya saya merasa sedikit kangen dengan perjalanan saya keliling sumatra dan jawa sekitar sepuluh tahun lalu. saat itu, saya naik mobil dikelilingi sawah, pantai, dan danau sepanjang perjalanan. namun harus ekstra hati-hati saat malam dan sedang melewati gunung. salah sedikit bisa masuk jurang…

semoga naik bis ke bali bisa mengulang memori perjalanan yang indah itu…