announcement.

setelah mendapat saran dari simbok, saya memutuskan untuk menulis di sini. thanks for reading this blog! i hope you all will read my next blog too...

one more thing, if you put my link on your blog, please change it to my new blog's link... thanks!

Thursday, June 25, 2009

intermezzo.


life is like playing pool. aim right, hit right, and you will have a pocket.” – andra wattimena

sebuah approach kepada hidup yang saya suka dari andra, saudara saya yang baru saja lulus smp. dua tahun lalu, ia baru saja tidak naik kelas karena nilai yang tidak mencukupi dan absen yang terlalu banyak. semenjak saat itu, ia memutuskan untuk berubah dan belajar dengan baik. saat ini, ia lulus smp dengan nilai rata-rata 9,45.

bukti bahwa seseorang dapat mengubah masa depannya hanya dengan sebuah keputusan kecil.

Saturday, June 20, 2009

dedikasi.

semalam saya menghadiri sebuah acara fund raising night yang diselenggarakan oleh organisasi sosial, lions club, di hotel sultan. begitu menyedihkan melihat nasib anak-anak jalanan yang tinggal di daerah kumuh dan tidak memperoleh pendidikan. namun lebih mengharukan lagi melihat para volunteer dari lions club yang ternyata banyak berasal dari kalangan menengah ke atas.

ada seorang volunteer muda yang berasal dari keluarga kaya tetapi rela mengabdikan hidupnya untuk mengajar anak-anak jalanan ini dan tinggal bersama mereka di pinggir rel kereta api. ia adalah alumni jakarta international school (jis), yang termasuk sekolah berbiaya tinggi.

ketika semua orang sibuk mengejar gelar dan bekerja keras untuk memperbaiki standar hidup, ternyata ada seorang anak muda kaya yang meninggalkan standar hidup tingginya dan bekerja keras mendidik anak-anak jalanan.

orang-orang yang berpikiran sempit jelas akan mengatakan anak muda ini membuang hidupnya. namun apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup? kita semua memiliki panggilan masing-masing, yang tidak bisa direndahkan oleh siapapun. kita semua pun memiliki kebebasan mutlak dalam menentukan arah hidup kita.

seringkali kita lupa bahwa hidup ini memiliki ketinggian yang dapat dicapai sekaligus kedalaman yang dapat diselami. begitu sering kita terpana melihat ketinggian yang dicapai oleh orang-orang tertentu. namun menurut saya, tak akan ada ketinggian tanpa fondasi yang tertancap dalam, kan? lagipula jika hidup ini adalah perhentian sementara, seharusnya kita sibuk berinvestasi untuk hal-hal yang kekal.

Monday, June 15, 2009

arogansi.

saya baru saja mengalami beberapa kejadian yang menunjukkan mahalnya harga sebuah kerendahan hati.

saya menemani saudara saya ke toko jewelry di itc fatmawati kemarin. ia ingin membelikan ibunya sebuah cincin berlian sebagai hadiah. saudara saya mencoba sekitar empat sampai lima cincin yang menurutnya bagus.

setelah selesai mencoba, tiba-tiba penjual berlian tersebut berkata pada saudara saya, “sepertinya saya kehilangan sebuah cincin. cincin yang tadi mbak coba.” saudara saya mencoba untuk sedikit membantu dengan menunjukkan cincin yang ia coba dan memang tidak ada satu, namun saya ingat benar cincin tersebut sudah di tangan si penjual. lagipula saudara saya tidak mungkin mencuri.

akhirnya setelah mencoba membantu, saudara saya ingin pulang. “sudah ya pak. saya jalan dulu. terima kasih.” tiba-tiba si penjual berkata pada saudara saya, “sebentar dulu mbak. saya lihat dulu tasnya ya.” secara spontan, saya langsung memelototi dia. saya juga mengawasi dia saat menggeledah tas saudara saya. menurut saya, seharusnya dia meminta maaf terlebih dahulu saat ingin menggeledah tas customer, bukan memerintah.

akhirnya setelah penggeledahan yang tidak menghasilkan apa-apa, ia menemukan cincinnya jatuh di sebelah kursinya sendiri. saya mendadak kesal dan langsung keluar toko tersebut sambil berkata, “lain kali yang sopan sama customer, mas. nanti ga laku tokonya.” saudara saya masih di dalam dan mencoba berbasa-basi sedikit.

setelah saudara saya keluar, saya tanya, “tadi dia minta maaf ga sama lo karena udah mencurigai lo?” saudara saya mengatakan dia tidak meminta maaf.

apa sulitnya untuk merendahkan diri sedikit dan meminta maaf? tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan di dunia ini… ada satu cerita lagi yang menunjukkan betapa arogansi telah menggantikan tempat kerendahan hati dalam diri orang-orang.

beberapa tahun yang lalu, saya memiliki seorang teman perempuan. hubungan saya dan dia cukup baik sampai saya melakukan sebuah kesalahan. saya mengeluarkan kata-kata kasar padanya. saya tahu tidak baik untuk berkata kasar pada perempuan dan saya meminta maaf bahkan lebih dari sekali.

sudah satu setengah tahun sejak saya meminta maaf, namun sampai kini ia belum memaafkan saya. ia bersikap seperti tidak mau berhubungan lagi dengan saya. menurut saya, ini adalah hal yang aneh sekali. saya belum pernah dengar ada teman yang tidak mau berhubungan lagi karena mendapat kata-kata kasar. lagipula saya menyesal dan meminta maaf.

akhirnya teman-teman saya menasihati saya, “lo ga perlu cari dia lagi. lo udah cukup merendah untuk dia. dia bahkan ga mau merendah sedikit untuk lo.” teman saya yang lain berkata dengan sedikit menyindir, “mungkin dia ga pernah buat salah, makanya ga mau maafin orang.”

you can curse like a mad dog; but in the end, you have to let go.” – benjamin button

pada akhirnya, saya harus berjalan terus dan berhenti memikirkan sikap kekanak-kanakkan dan arogansi beberapa orang, termasuk orang-orang yang saya cintai; karena saya tidak mau mereka menghambat langkah saya.

Friday, June 12, 2009

goodmorning.

belakangan ini, saya merasa sedikit kesulitan melakukan berbagai hal. mencoba menulis berjam-jam dan berhenti tanpa menulis apapun, mencoba tidur selama berjam-jam dan tetap tersadar. dalam pekerjaan pun, saya sedang stuck di suatu titik.

akhirnya saya mencoba untuk tidak berusaha terlalu keras. saya mulai menikmati hidup lebih dari biasanya. saya mencoba memberikan lebih banyak waktu untuk keluarga dan orang-orang di sekitar saya.


hari ini, saya bangun lebih pagi dari biasanya. saya memulai hari dengan secangkir kopi, sebatang rokok, dan suratkabar di tangan saya. sekitar jam 7 pagi, saya mengajak anjing saya jalan-jalan sambil mengobrol dengan tetangga-tetangga yang kebetulan habis selesai jalan pagi.

sesudah itu, saya menonton final nba antara lakers dan magic. siang harinya, saya lunch dengan mama saya di oh la la dekat rumah. sore harinya, saya main basket dengan teman-teman di senayan.

malam ini disaat saya menulis posting ini, saya jadi teringat kata-kata saya sendiri kepada seseorang beberapa bulan yang lalu "hidup ini bukan tentang pencapaian semata, namun tentang kualitas hidup secara keseluruhan."

mungkin tuhan memang membiarkan saya mengalami sedikit stagnansi agar saya dapat berpikir lebih sehat dari sebelumnya...

Monday, June 1, 2009

perspektif.

it’s not how he died. it’s how he lived that matters.” – captain algren

menjadi seniman, agnostic, dan bohemian selalu menjadi pilihan hidup saya sejak lama. hanya dengan cara itulah spiritualitas seseorang dapat tergali. materi, yang menjadi impian banyak orang, justru seringkali menjauhkan orang tersebut dari penciptanya. saya bukan anti-materi, anti-kemapanan, atau anti-establishment. saya hanya ingin hidup secara pure dan tidak bersembunyi dibalik topeng-topeng tertentu.

namun sekalipun saya berkecukupan secara materi, saya tetap akan menjaga kesederhanaan saya. tinggal di apartemen sederhana, tidur di atas kasur yang beralaskan papan, minum secangkir kopi hitam setiap hari, dan hidup layaknya seniman.

ya, hidup layaknya seniman…