announcement.

setelah mendapat saran dari simbok, saya memutuskan untuk menulis di sini. thanks for reading this blog! i hope you all will read my next blog too...

one more thing, if you put my link on your blog, please change it to my new blog's link... thanks!

Thursday, July 2, 2009

XXIII

1 juli 2009; 11.45 pm.

saya menghapus semua inbox di handphone dan email, karena usia saya akan bertambah setahun, tepat lima belas menit lagi. saya ingin pertambahan usia menjadi sebuah awal yang baru dari suatu fase hidup.

saya belajar dan bereksplorasi cukup banyak sampai saat ini. namun kini saya menginginkan sesuatu yang berbeda. sesuatu yang lebih exciting dan unpredictable; yang bahkan tak pernah terlintas di kepala saya.

untuk mewujudkannya, saya merasa perlu untuk membuang segala sesuatu yang telah usang dalam diri saya.

2 juli 2009

happy birthday! wish you all the best.”

dua kalimat inilah yang paling banyak menghiasi inbox saya hari ini. entah sekedar tuntutan pertemanan atau sebuah perhatian yang tumbuh dengan sendirinya, yang jelas saya bersyukur karena memiliki teman-teman yang ingat hari-hari istimewa dalam hidup saya.

di antara teman-teman saya, ada yang bersama saya dalam kemenangan. ada juga yang bersama saya dalam keterpurukan. ada juga yang mengiringi saya dalam kemenangan dan keterpurukan. saya tidak pernah membeda-bedakan, karena mereka semua berarti untuk saya.

saya memang tidak pernah menuntut banyak dari sebuah pertemanan. hanya sekedar menyirami dan melihatnya tumbuh pun sudah merupakan kebahagiaan tersendiri untuk saya.

rekam jejak

i affirm life as what it is.”

filosofi dasar saya dalam menjalani hidup adalah menerima hidup ini apa adanya dan menikmatinya. walaupun seringkali ada ketidakpuasan, namun saya selalu menepisnya sebelum berkembang menjadi chronic dissatisfaction.

itu pula alasan dibalik keputusan saya mengadopsi bohemian sebagai gaya hidup dan agnostic sebagai landasan spiritual saya. hanya para seniman bohemian, yang sering diklasifikasikan sebagai kaum marjinal-lah yang mengerti bagaimana menerima hidup ini sebagaimana adanya.

dan setelah ribuan peradaban berlalu, manusia masih tidak menyadari bahwa agama adalah alat terbaik untuk memecah belah masyarakat. berapa banyak orang mati demi agama? jika saya tidak dapat mencegahnya, setidaknya saya bukan bagian darinya.

hal-hal mendasar yang sederhana seperti inilah yang membuat kita sulit menikmati hidup secara penuh. dulu saya selalu peduli pada status sosial dan keagamaan, namun kini saya telah menemukan cara yang lebih baik; dan cara itulah yang membuat saya bahagia.

some sing, some dance, some are mothers. we all have our own roles in life.” – benjamin button

sampai saat ini, saya telah melakukan beberapa bidang pekerjaan dan bertemu orang-orang yang berbeda. sekitar delapan tahun lalu, saya menjaga sebuah internet café. yang saya lakukan adalah sesuatu yang sangat mudah: mengatur waiting list, mengantar pengunjung ke komputer, dan meminta operator untuk log in. saya melakukannya sekedar untuk membeli makan karena saat itu, saya adalah siswa smu yang sering pergi dari rumah.

beberapa tahun setelah itu, saya mencoba untuk menjadi penterjemah. berbekal kemampuan bahasa inggris yang sebenarnya tidak istimewa, saya dapat menghasilkan uang yang cukup untuk makan dan biaya keseharian saya setiap bulan. karena saya pandai menjual kata-kata sampai jauh melebihi kompetensi saya sebenarnya, saya sempat beberapa kali mendapat tawaran menterjemahkan buku yang diluar kemampuan saya. saya ingat saat saya mendapat pekerjaan menterjemahkan sebuah buku kriminologi. saya terima dan bernegosiasi harga dengan yakin, namun akhirnya menyerah karena buku tersebut terlalu berat dan banyak term yang tidak saya mengerti.

setelah bosan menjadi penterjemah, saya mencoba sebuah bisnis multi level marketing, yang merupakan salah satu keputusan terburuk saya. saya mengawalinya dengan niat yang tinggi. saya datang ke seminar-seminarnya, baik di dalam maupun luar kota. saya mempresentasikan siapapun yang saya temui. intinya, saya adalah mimpi buruk bagi semua orang yang berada dekat saya saat itu. setelah beberapa bulan berjalan, saya mengevaluasi hasil kerja saya dan melihat bahwa income yang saya dapat jelas tidak sepadan dengan kerja keras saya. akhirnya saya berhenti.

setelah itu, saya mulai aktif bermusik. saya sempat main reguler di beberapa kafe, seperti soho music café dan brewww!, dan bermain di event-event tertentu. saya menjalaninya sambil terus menawarkan demo rekaman ke artist management dan label rekaman manapun di jakarta. saya terus menawarkan demo sekitar dua tahun dan selalu berakhir dengan penolakan. akhirnya terobosan pun datang juga saat saya sign kontrak dengan radical entertainment, sebuah perusahaan manajemen artis. saya juga sign kontrak dengan emi music indonesia dan terlibat dalam sebuah album kompilasi yang mereka rilis “kompilasi band baru” (2008). saya juga mendapat kesempatan menjadi main composer dalam sebuah album kompilasi perusahaan farmasi nasional, soho group (2009). album tersebut dijual hanya di kalangan internal perusahaan. awal tahun 2009 ini, saya juga mendapat kesempatan membantu promosi eplex, sebuah one-stop entertainment access, di paris van java bandung. mereka membuatkan saya sebuah video clip lagu saya untuk ditayangkan di paris van java sebagai bagian dari promosi mereka.

sepanjang pengalaman saya berganti-ganti pekerjaan, saya telah banyak bertemu dengan orang-orang istimewa, seperti mereka yang konservatif, mereka yang liberal, mereka yang unorthodox, mereka yang relijius,dll. diantara mereka semua, saya merasa cocok dengan mereka yang unorthodox. namun bukan berarti saya tidak cocok dengan yang lainnya. saya dan mereka; kita semua memiliki jalan yang berbeda. we complete each other.

dalam hidup ini, tidak ada yang lebih baik dari hidup itu sendiri…

only unfulfilled love can be romantic.”

hanya satu pelajaran yang saya petik dari love life saya sejauh ini: hubungan percintaan tidak akan bertahan jika hati tidak sejalan.

saya pernah memaksakan diri untuk mencabut hati saya dari seorang wanita dan menancapkannya di hati wanita lain. saya berusaha keras untuk membuat hubungan ini berhasil. wanita lain ini pun tidak tahu bahwa salah satu tujuan hubungan saya dengannya adalah untuk memindahkan hati saya dari orang lain kepadanya. saya melakukan semuanya dengan benar. saya memperlakukan dia layaknya seseorang yang sangat saya cintai.

saya memaksakan semuanya berjalan baik. namun setiap kali saya selesai menjalani hari, saya tahu saya tidak bahagia. saya memaksakan diri untuk bahagia namun tetap tidak bahagia. akhirnya saya mengakhiri hubungan tersebut.

saya mulai membenahi diri untuk mencari tahu apa yang sebenarnya saya butuhkan. akhirnya saya mengambil sebuah kesimpulan; sebuah kesimpulan yang sangat salah. saya memutuskan untuk langsung mengikuti hati saya dan mendekati kembali perempuan yang saya inginkan ini, disaat ia memiliki seseorang disampingnya.

karena ia berdomisili di luar indonesia, saya memulai komunikasi lewat email dan facebook. saya melakukan apa yang menurut saya harus dilakukan. perlahan-lahan, ia justru menganggap saya tidak tahu diri karena mendekatinya disaat ia punya kekasih. akhirnya, ia memutuskan untuk tidak mau berhubungan dengan saya lagi. saya pun dihapus dari facebook-nya.

saya hanya bisa menertawakan diri sendiri atas kebodohan-kebodohan saya. namun saya tidak melakukannya karena sinis terhadap keadaan. saya melakukannya justru karena kejadian-kejadian ini telah mendewasakan saya. pada akhirnya saya belajar sesuatu.

saya membenahi diri kembali, namun dengan sikap dan kedewasaan yang berbeda. saya kembali kepada filosofi dasar saya, yaitu “i affirm life as what it is”. saya menerima semua yang terjadi, saya belajar darinya, dan saya menikmatinya. saya percaya bahwa seseorang yang tidak dapat menikmati sebuah proses, tidak akan dapat menikmati hasil dari proses tersebut.

kini pertanyaannya adalah “akankah saya mendekati wanita ini lagi atau tidak?”. sejujurnya saya tidak tahu. saya hanya akan membiarkan kehidupan memanifestasikan dirinya lebih lagi kepada saya. selama ini saya sudah memaksa kehidupan melakukan hal-hal tertentu untuk saya dan semuanya berakhir dengan ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan. saya harus berhenti sebelum mengalami chronic dissatisfaction.

satu pelajaran penting yang saya dapat: saya tidak dapat memaksa kehidupan untuk kebahagiaan diri, saya harus berjalan sinergis dengan kehidupan untuk kebahagiaan diri.

i’m just too weird to live, too rare to die.” – raoul duke

hari ini tepat dua puluh tiga tahun saya hidup. masih banyak yang saya tidak tahu tentang diri saya, dunia, dan kehidupan secara menyeluruh. mungkin saya akan menghabiskan seluruh hidup saya hanya untuk mendefinisikan ketiga hal itu. semua hal yang terlintas di kepala, semua hal yang telah saya lakukan, semua rencana masa depan yang saya buat; semuanya bertolak dari hasrat saya mendefinisikan ketiga hal itu.

banyak orang tidak mengerti isi kepala saya, orang tua saya tidak mengerti, bahkan saya pun sering tidak mengerti. oleh sebab itu, saya harus mencari tahu.

saat ini, saya memiliki tiga pilihan dalam rencana jangka pendek hidup saya: membuka sebuah kafe, back to basic menjadi penyanyi kafe, dan melamar kerja di kapal pesiar. saya sedang mempertimbangkan yang mana yang akan saya pilih. saya cenderung untuk bekerja di kapal pesiar karena saya ingin melihat belahan dunia yang belum saya lihat. saya yakin, dengan melihat tempat-tempat yang belum saya lihat, bertemu dengan orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda, horizon saya akan terbuka lebih lagi dan saya akan mampu memaknai hidup jauh lebih dalam dari saat ini. namun saya belum menetapkan pilihan…

wish me luck…

*short autobiography of elia bintang

5 comments:

venus said...

set dah. panjang bener ini postingan yak, ahahaha...

great post, though. a memoir? keren, el. for a 23 y o guy, pemahamanmu akan hidup bener2 beyond usiamu ya?

soal 3 pilihan, aku akan milih kerja di kapal pesiar kalo aku jd kamu. seriously :)

tammi prasetyo said...

terkadang emang kita gampang dibodohi oleh cinta dan suka berbuat hal-hal yang enggak rasional karenanya.

setidaknya el, listen to your heart and it will lead you to... whatever it's supposed to be.

goodluck dengan segala macam pilihan yang elo ambil, daaaan sekali lagi; happy birthday! :)

elia bintang. said...

@ venus: iya mbok.. seumur2 ngeblog, ini posting yg plg panjang.. haha. ga bakalan sepanjang ini lg kok.. nulisnya jg capek.. hehehe

aku jg cenderung pgn kerja di kpl pesiar, tapi ada bbrp pendapat kl kerja kyk gitu ga ada prospek blablabla gitu lah.. msh mau aku pikirin bbrp hari lagi...

@ tammi: iya tam.. when we listen our heart, we'd still be happy even though we fail... krn ngelakuinnya ga terpaksa..

Putri Wanasita said...

belum baca postingan elu aja gw udah capek duluan *lebay*

Ga heran deh waktu pergantian hari ulang tahun lu, lu stand by yah di FB hahahahahaaa

good luck El in your life...
dan bersyukurlah atas semua yang udah lu dapetin dalam hidup lu, yang baik atau pun buruk. karena pengalaman adalah guru terbaik dalam hidup *basi banget kata2nya*

elia bintang. said...

@ putlie: iya gw selalu bersyukur put(respon basi atas komen basi lo..) haha